Batam (Antara Kepri) - Pembangunan gardu induk interkoneksi listrik dari
Pulau Batam ke Pulau Bintan selesai 40 persen, kata Asistem Manajer PT
PLN Persero Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Cabang Tanjung Pinang Endi
Novian.
"Interkoneksi listrik Batam-Bintan sedang dalam proses.
Pembangunan gardu induk sudah 40 persen, sedangkan jaringan kabel bawah
baru tahap awal," kata Endi Novian di Batam, Rabu.
Ia mengatakan
rencananya akan dibangun lima gardu induk yang diletakan di lima pulau
yang berada dalam sambungan pipa Pulau Batam ke Pulau Bintan dengan
transmisi kawat 150 KV.
Di tempat yang sama Gubernur Kepulauan
Riau Muhammad Sani mengatakan pembangunan interkoneksi listrik masih
terkendala lahan. Karena kabel direncanakan akan melewati hutan lindung
sehingga membutuhkan izin khusus.
"Karena kabel gardu harus melewati hutan lindung, jadi masih tunggu izin," kata dia.
Diharapkan, jika semua sesuai rencana pembangunan jaringan selesai 2014 dan listriknya dapat langsung dimanfaatkan warga.
"Saya
harap pada 2015 seluruh ibu kota kabupaten kota sudah teraliri listrik.
Untuk Tanjungpinang dan Bintan, kami berharap dari interkoneksi
Batam-Bintan," kata Gubernur.
Menurut Gubernur, interkoneksi listrik Batam-Bintan mampu menjawab permasalahan listrik di ibu kota provinsi yang kerap mati.
Perusahaan
asal Jepang yang memenangi tender pengerjaan interkoneksi listrik
Batam-Bintan akan memasang kabel bawah laut sepanjang 8,4 km.
Listrik
ke Bintan merupakan hasil produksi PT Pelayanan Listrik Nasional
B'right Batam yang dihasilkan PLTU Tanjung Kasam untuk memenuhi
kebutuhan di Kabupaten Bintan.
PLN B'right Batam akan memasok listrik 50 MW melalui interkoneksi itu ke Pulau Bintan. (Antara, Rabu, 11 September 2013)